Jumat, 19 April 2019


PENGERTIAN TANAH DAN PROSES

 PEMBENTUKAN TANAH


  1.      Pengertian Tanah
Pedosfer adalah lapisan tempat berlangsungnya proses pembentukan tanah. Pedosfer merupakan paling atas dari litosfer. Tanah (soil) terbentuk dari campuran hasil pelapukan bahan anorganik, organik, air, dan udara. Ilmu yang mempelajari tanah disebut dengan PEDOLOGI.
Berikut adalah beberapa peran penting tanah, yaitu:
a.       Tempat tumbuhnya vegetasi dan vegetasi ini sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia.
b.      Sebagai tempat permukiman dan tempat untuk melakkan kegiatan.
c.       Kaya akan barang tambang atau bahan galian yang berguna bagi ekonomi manusia.
d.      Tempat berkembangnya hewan yang sangat berguna bagi kepentingan manusia.

  2.      Komposisi Tanah
a.       Bahan Mineral. Mineral dalam taanah berasal dari pelapukan batuan. Untuk itu susunan mineral yang terdapat dalam tanah juga berbeda-beda.misalnya saja batuan metamorf yang umumnya terdiri dari mineral dengan kadar unsur hara yang rendah, sehingga tanah tersebut juga rendah akan unsur hara.
b.      Bahan Organik. Bahan organik mempunyai pengaruh yang besar terhadap tanah, yaitu sebagai granulator yang berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah, sebagai unsur hara, dan menambah kemampuan tanah untuk menahan air.
c.       Air. Air berfungsi untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu air juga berfungsi sebagai pelarut unsur hara.
d.      Udara. Berfungsi untuk mengisi pori-pori tanah.

  3.      Faktor Pembentuk Tanah
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan tanah. Faktor-faktor tersebut antara lain:
a.       Iklim. Suhu dan curah hujan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam pembentukan tanah. Tingginya perbedaan suhu antara siang dan malam mempercepat proses pengembangan dan pengerutan batuan sehingga memudahkan pecahnya batuan. Selain itu curah hujan juga berperan penting dalam pembentukan tanah. Jumlah curah hujan berpengaruh terhadap jumlah air yang meresap ke dalam tanah  dan ini akan berpengaruh terhadap reaksi kimia di dalam tanah.
b.      Organisme. Berfungsi membantu proses pelapukan organik. Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup. Selain membantu proses pelapukan, organisme juga membantu proses pembentukan humus.
c.       Bahan induk. Bahan induk ini terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Batuan induk tersebut akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah.
d.      Topografi. Pada daerah yang memiliki relief datar, proses pembentukan tanahnya lebih cepat daripada daerah yang reliefnya miring. Bentuk relief berkaitan dengan proses pembentukan tanah karena memengaruhi tinggi rendahnya tingkat erosi, jumlah air yang meresap, dalamnya air tanah, dan arah aliran air serta bahan-bahan yang terlarut di dalamnya.
e.       Waktu. Semakinlama waktu pembentukan tanah, maka akan semakin tebal pula tanah yang terbentuk. Waktu pembentukan tanah berbeda-beda. Misalnya tanah yang berasal dari batuan yang keras membutuhkan waktu yang lama untuk pembentukan tanahh dibandingkan dengan tanah yang terbentuk dari batuan lunak.

4. Lapisan tanah
            Tanah terdiri atas lapisan-lapisan. Lapisan tanah berturut-turut dari atas ke bawah setiap lapisan memiliki jenis tanah yang berbeda bergitu pula dengan struktur tanah tanah, batuan yang dikandung dalam tanah, jenis kesuburan tanah dan lain sebagainya adapun gambar tanah itu adalah seperti pada gambar berikut.



A. Tanah Lapisan Atas

          Tanah lapisan atas berwarna gelap dan kehitam-hitaman, tebalnya antara 10 – 30 cm. Lapisan ini merupakan lapisan tersubur, karena adanya bunga tanah atau humus. Lapisan tanah atas (top soil) merupakan bagian yang optimum untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan. Semua komponen-komponen tanah terdapat di lapisan ini, yaitu mineral 45%, bahan organik 5%, air antara 20 – 30% dan udara dalam tanah antara 20 – 30%.

B. Tanah Lapisan Bawah

          Tanah lapisan bawah warnanya lebih cerah dan lebih padat daripada tanah lapisan atas. Lapisan tanah ini tebalnya antara 50 – 60 cm, lebih tebal dari lapisan tanah atas, sering disebut tanah cadas atau tanah keras. Di lapisan tanah ini kegiatan jasad hidup mulai berkurang. Biasanya ditumbuhi tanaman berumur panjang dan berakar tunggang dalam dan panjang agar mencapai lapisan tanah.

C. Batuan Induk Tanah

Batuan induk merupakan batuan asal dari tanah. Lapisan tanah ini warnanya kemerah-merahan atau kelabu keputih-putihan. Lapisan itu dapat pecah dan diubah dengan mudah, tetapi sukar ditembus akar. Di lereng-lereng gunung, lapisan itu sering terlihat jelas karena lapisan atasnya telah hanyut oleh air hujan.

Semakin ke dalam lapisan ini merupakan batuan pejal yang belum mengalami proses pemecahan. Pada lapisan ini tumbuhan jarang bisa hidup.